Senin, 17/06/2024 - 21:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Siapakah Ahli Dzikir dalam Surat Al Ahzab dan Hadits Nabi SAW? Ini Penjelasan Ulama

JAKARTA – Sebagaimana orang beriman yang juga mempunyai tingkatan-tingkatan, maka demikian halnya dengan orang berdzikir. Ada pula kriterianya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Imam Nawawi menjelaskan tentang kriteria ahli dzikir dalam kitabnya, Al-Adzkaar. Pemaparannya diawali dengan mengutip firman Allah SWT:

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَاللصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِيينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Sungguh, laki-laki dan perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al Ahzab ayat 35)

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Dalam hadits juga disebutkan mengenai ahli dzikir, yaitu sebagai berikut:

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «سبق المُفَرِّدُونَ» قالوا: وما المُفَرِّدُونَ ؟ يا رسول الله قال: « الذاكرون الله كثيرا والذاكراتِ»

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Kisah Sahabat Nabi yang Gemar Bercanda

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang-orang yang mufarrid telah mendahului (keberhasilannya).” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan mufarridun?” 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Beliau SAW menjawab, “Mereka adalah laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR Muslim) 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Imam Nawawi menjelaskan, lafadz mufarridun juga diriwayatkan dengan lafadz mufriduun. Namun yang populer ialah pendapat yang dikatakan jumhur ulama yaitu yang mamakai tasydid, yakni mufarridun

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan Surat Al Ahzab ayat 35 itu. Imam Abul Hasan al-Wahidi yang menukil dari Ibnu Abbas RA, mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut ialah mereka yang berdzikir kepada Allah SWT setelah sholat, di pagi dan petang hari, di tempat tidur, ketika bangun dari tidur, dan ketika meninggalkan rumahnya di pagi atau siang hari. 

Sedangkan Mujahid, menyampaikan bahwa lelaki dan perempuan belum termasuk ahli dzikir kecuali jika dia berdzikir kepada Allah SWT baik dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. 

Berita Lainnya:
Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik dari Kalsel

Ulama lain dari generasi tabiin, Atha bin Abi Rabbah, berpendapat, “Siapa yang mengerjakan sholat lima waktu dengan memenuhi semua haknya, berarti dia termasuk dalam orang-orang yang disebutkan dalam ayat 35 Surat Al Ahzab, yakni “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah.” (QS Al Ahzab ayat 35) 

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI 

Syekh Imam Abu Amr ibn Ash-Shalah pernah ditanya soal batasan yang menjadikan seseorang termasuk ahli dzikir. Dia berkata, “Jika seseorang melestarikan dzikir-dzikir yang matsur di pagi hari dan petang hari dalam waktu dan keadaan yang berbeda-beda di siang dan malam hari, maka dia termasuk golongan lelaki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.”

Adapun dzikir ma’tsur adalah dzikir yang dinukil oleh pentasyri yakni Nabi Muhammad SAW. Jika ada yang bertentangan, maka yang lebih diutamakan adalah yang paling sah sanadnya. Adapun dzikir yang bersumber dari para sahabat, kedudukan dzikir dari sahabat itu sama dengan yang datang dari Nabi Muhammad SAW, seperti dzikir tawaf.  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَن تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا الكهف [86] Listen
Until, when he reached the setting of the sun, he found it [as if] setting in a spring of dark mud, and he found near it a people. Allah said, "O Dhul-Qarnayn, either you punish [them] or else adopt among them [a way of] goodness." Al-Kahf ( The Cave ) [86] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi